Kepada Ali Baal Tuan Rakyat SUL-BAR
"PI Blok Migas Sebuku Malaqbiq, Kau Berulah Lagi"
Salam hangat hormatku padamu, Paduka yang Mulia, Puang, Tokayyang, Haji, Andi Ali Baal Masdar. Aku tak tau gelar akademikmu, apakah kau s2 atau S3 atau apalah gtu, aku hanya tau namamu saat ramai rami pada momentum pilkada, dan yang paling terakhir sebelumnya tentang kabarmu menyoal pancasila yang kau bacakan mengundang masyarakat indonesia untuk membuka konten-konten Sul-Bar.
Sungguh luar biasa puang,,
Sulbar terkenal, menjadi trending topik di medsos beberapa bulan kemarin karena ulahmu. saat itu banyak masyarakat sulbar yang malu, termasuk saya sebagai pelajar dari sulbar di Jogja ini yang sempat diam diri saat teman-teman mahasiswaku bertanya-tanya tentang daerahku terkhusus gubernurku, tentang kita puang.
Terus terang aku masih tersipu malu mendekasi shok eksistensial menyoal itu hingga hari ini dihdaapan kawan-kawanku dari seluruh perwakilan pelajar di tanah istimewa jogjakarta ini.
Aku hanya pelajar biasa, mahasiswa yang tidak berprestasi. aku hanya rakyat puang.
dan sebagai rakyat biasa, aku harus jujur sekali lagi, bahwa kau berulah lagi. kali ini... sekali lagu kali ini kudengar kabar tentangmu lagi, tapi bukan tentang kampanyemu yang pencitraannya begitu terkesan malaqbiq seperti ketika moment pilgub 2017 kemarin.
Ini tentang kebijakanmu menyoal ingin berinisiatif membuat peraturan gubernur (pergub) untuk mengatur PI berinisiatif membuat Peraturan Gubernur (pergub) untuk mengatur PI dengan dengan landasan UU 23/2014 tentang Pemda serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) 37/2016.
Aku tidak tahu tidak tahu apa-apa puang, jadi klo aku salah maaf ya..
Isu yang sampai di telingaku bahwa yang kau berikan kepada Pemda Majene 1% saja menyoal hasil pembagian PI Blok Migas Sebuku Malaqbiq yang kabarnya ini membuat Pemkab Majene dan masyarakatnya menyoroti kebijkanmu.
Apakah harus aku sebagai rakyat harus mendukungmu dalam hal ini?, aku rasa kau tidak membutuhkan dukungan orang-orang biasa sepertiku ini. tapi izinkan aku bertanya,..
Apakah kebijakamu 1% buat mejene adalah merupakan kebijakanmu yang sudah malaqbiq seperti kampanyemu saat-saat pilgub 2017 kemarin?, apakah ini yang kamu maksudkan untuk sulbar yang maju dan malaqbiq?.
Aku mendengar humor dari masyarakat bahwa mereka mengibaratkan satu persen itu dengan istilah " Mua beke jarinna di'o PI Blok Migas Sebuku Malaqbiq, Mau Tai beke tale'na nagannai toi isanga mesa persen, artinya :
" (jika diibaratkenghasilan PI Blok Migas Sabuku Malaqbiq adalah kambing, Tainya kambing pun kaga cukup dari sepersen itu) "
Aku punya saran padamu puang, kalau kamu emank gubernur yang kuat, dan eksistensimu betul-betul kau gunakan untukk masyarakat sulbar, untuk memajukan kesejahteraan masyarakat miskin, serta hendak memajukan pembangunan daerah....
...maka aku tantang kau buat kebijakan peraturan daerah, penghasilan PI Blok Migas Sabuku Malaqbiq itu rebut, minimal 40% saja dari total penghasilan itu, lalu 10% untuk rakyat daerah penghasil, 20% untuk rakyat majene, 20% unutuk masyarakat sulbar...
Kaga usah jawab,,,,
Aku tau kau akan menjawab bahwa kamu tidak punya kekuatan besar untuk merebut penghasilan PI Migas tersebut dengan angka yang besar guna untuk kemudian kamu berikan pada masyarakat sulbar, aku pun masih ragu kalau kamu bisa dapet angka seperti itu ,apakahitu unutk rakyat atau hal-hal lain, sebab aku juga kaga tau berapa beaya kampanyemu kemarin, apakah udah lunas atau seperti apa atau sama sekali kaga ada utang dari kampanye kemarin.. aku huznudzon aja puang.. sebagai rakyat harus huznudzon, walau yang terjadi entah berantah...
namun aku harus katakan ini,,
Maka dari itu jika paduka yang mulia tuan besar gubernur sulawesi barat tidak mampu dalam hal saranku diatas, ..
Maka:
.... tak usahlah membuat ulah kebijakan lagi, cukup sesuai di peraturan perjanjian awal. sebab kebijakanmu dalam pembagian PI Blok Migas Sabuku Malaqbiq itu sama sekali tidak REVOLUSIONER, saya ulangi sama sekali kaga revolusiner untukk rakyat sulbar, terutama untuk masyarakat majene, justru malah menimbulkan paradigma negatif dari masyarakat. bahwa elektabilitasmu sebagai gubernur akan semakin turun drastis lagi, alih-alih dengan slogan kampenyemu "SULBAR MAJU DAN MALAQBIQ", bagiku itu hanya sebatas candu yang kau tebar yang sama sekali tak ada gunanya.
Sekali lagi kaga usah buat pergub yang kaga revolusioner....!!!!!!, yang justru malah mebuat keributan dan ketidakadilan,, jangan sampe ulahmu itu menjadi trending topik lagi seperti kasus pancasila 10 nov 2017 tahun kemarin.
Terimah kasih banyak dariku, untkmu paduka yang muliah. Haji Andi Ali Baal Masdar. Tuan Besar Gubernur Sulbar.
dariku rakyatmu...
Yogyakarta ,13 juni 2018.
Nasaruddin Ali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar